KATADATA
– Dalam tiga bulan terakhir, penjualan surat utang negara (SUN)
terus menurun. Hasil lelang pada Selasa (28/04) mencatatkan hasil yang tidak
menggembirakan. Dari target penjualan Rp 10 triliun, pemerintah hanya mampu
memperoleh Rp 4,85 triliun. Ini pertama di era Presiden Jokowi, lelang obligasi
negara tak lagi menarik bagi pembeli.
Berdasar rilis Kementerian Keuangan, Seri SUN yang dilelang
merupakan jenis reopening atau
bukan jenis kupon yang baru diterbitkan. Keempat seri ini ialah SPN12160204
(tenor 1 tahun), FR0069 (tenor 4 tahun), FR0071 (tenor 14 tahun), FR0067
(tenor 29 tahun).
Pemerintah
menerbitkan beragam obligasi sebagai upaya memenuhi pembiayaan APBN. Menurut
Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro pemerintah perlu berhati-hati dalam
penerbitan surat utang. Pemerintah perlu mengurangi defisit neraca anggaran
untuk menjaga stabilitas ekonomi.
“Untuk
menambal defisit, mengeluarkan surat utang ke market. Saat ekonomi bermasalah,
surat utangnya enggak laku,” ujarnya.
Menurut Kepala Riset NH Korindo Securities Reza
Priyambada, pasar obligasi dalam negeri melemah sebagai akibat penguatan
dolar menjelang pertemuan The Fed sehingga, “pelaku pasar cenderung wait and see menunggu peluang rebound bagi
beberapa seri obligasi”.
Adapula faktor indeks harga saham gabungan (IHSG) dengan kinerja terburuk di Asia di akhir April yang disebabkan oleh beragam sentimen negatif terhadap pasar bursa.