Jumat, 08 Mei 2015

Dituding Penyebab Keterpurukan Ekonomi Era Jokowi, SBY: 'Pemerintah Jangan Panik'

Kondisi ekonomi terkini Indonesia yang mengalami keterpurukan di era Presiden Joko Widodo mengundang komentar berbagai kalangan. Para ekonom juga sudah memberi analisanya. Namun seperti biasa, pihak pemerintah banyak alasan, diantaranya karena warisan pemerintahan terdahulu.

"Tanpa banyak orang tahu, Pak Jokowi mewarisi ekonomi yang lambat. Mengubah pertumbuhan ekonomi itu tidak gampang," kata Deputi Kepala Staf Kepresidenan, Purbaya Yudhi Sadewa di Istana Negara, Jakarta, Selasa (5/5/2015), dilansir detikcom.

Mendapat 'serangan' dari Istana, mantan Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono angkat bicara. Menurutnya pemerintah jangan panik, dan harus akui bahwa memang ada persoalan yang harus ditangani serius.

"Sebaiknya kita tdk perlu panik. Yang penting, pemimpin dan pemerintah menyadari & mengakui bahwa memang ada persoalan yang harus ditangani secara serius," ujar SBY yang disampaikan melalui akun twitternya, Jumat (8/5/2015).

Berikut penuturan lengkap SBY:

Perbincangan masyarakat minggu ini didominasi oleh isu pelambatan ekonomi kita, dengan segala dampak & implikasinya. *SBY*

Kecemasan atas memburuknya situasi perekonomian bukan hanya disuarakan oleh pelaku pasar, tetapi juga oleh masyarakat luas. *SBY*

Sebaiknya kita tdk perlu panik. Keadaan seperti ini setiap saat bisa terjadi. Masa kini dunia ekonomi mudah & sering mengalami gejolak *SBY*

Yang penting, pemimpin dan pemerintah menyadari & mengakui bahwa memang ada persoalan yang harus ditangani secara serius. *SBY*

Diperlukan gerak cepat & solusi yg efektif utk atasi persoalan fiskal & APBN, pertumbuhan yg melambat dan kelesuan investasi & bisnis. *SBY*

Juga harus diantisipasi kemungkinan meningkatnya pengangguran, serta gangguan terhadap kecukupan & stabilitas harga bahan pokok. *SBY*

Kalau berbagai persoalan ini tidak ditangani secara efektif, bisa saja keadaannya menjadi lebih buruk. Ini harus kita cegah. *SBY*

Bagi pemerintah, apapun opsi & kebijakan yg dipilih selalu ada plus & minusnya. Ada pro & kontranya. Tetapi tetap harus diambil. *SBY*

Yg penting, pemerintah beri solusi. Tetapkan "policy response" yg realistik & sungguh dijalankan. Jangan terlalu banyak beretorika. *SBY*

Dulu, sbg Presiden, persoalan seperti ini sering saya hadapi. Juga tdk mudah. Tetapi dgn kerja keras & tindakan tepat, selesai juga. *SBY*

Rakyat perlu beri kesempatan & dukungan kepada Pak Jokowi & pemerintah, untuk atasi permasalahan di bidang ekonomi ini. *SBY*

Saya menilai situasinya belum masuk krisis. Masih ada waktu. Masih tersedia solusi. Penurunan ekonomi masih bisa dibalikkan. *SBY*

Tidak ada komentar:

Posting Komentar